Frekuensi pemerahan berpengaruh terhadap produksi susu. Sedangkan untuk sapi dengan hasil tinggi, praktik telah membuktikan bahwa pemerahan dua kali sehari dengan mesin pemerah susu sapi dapat meningkatkan hasil sekitar 10% dibandingkan dengan pemerahan 3 kali sehari. Namun, hal ini tidak berdampak pada sapi dengan hasil rendah dan sedang. Saat ini, sebagian besar peternakan sapi perah di Tiongkok telah menerapkan sistem pemerahan susu dua kali sehari.
Apa saja yang perlu diperhatikan saat memerah susu sapi?
Distribusi interval pemerahan yang merata adalah yang paling kondusif untuk memperoleh hasil susu tertinggi. Dulu masyarakat lebih suka memerah susu 3 kali sehari. Sebenarnya memerah susu dua kali sehari dapat mempersingkat waktu pemerahan, dan dijadwalkan pada pagi dan sore hari, sehingga efektif meningkatkan hasil akhir. Teknologi ini tidak hanya menghemat tenaga kerja dan biaya, namun juga bermanfaat bagi operator.
Setelah jumlah waktu pemerahan ditentukan, adapun waktu pemerahan tertentu, Anda tidak perlu khawatir karena tidak banyak berpengaruh terhadap produksi ASI. Secara umum kegiatan pemerahan sapi berlangsung terus menerus dan pada dasarnya seimbang.
Apa akibat lama tidak memerah susu?
Sapi tersebut dilahirkan untuk mendapatkan susu, dan siklus pemerahannya adalah 305 hari setelah ia dilahirkan. Untuk menambah volume pemerahan, Anda bisa menyuntikkan obat ke sapi. Umumnya sapi dapat menghasilkan 2 hingga 24 kg susu per hari. Jika sapi tidak diperah, putingnya akan terasa nyeri hingga akhirnya menyebabkan mastitis. Akibatnya, seluruh sapi akan sakit dan akhirnya mati!
Jika susu tidak diperas atau susu tidak bersih maka akan menimbulkan kerugian yang besar bagi para peternak sapi perah. Jadi meskipun puting susu sapi dibekukan, susunya harus diperas secara manual, atau diproses dengan mesin pemerah susu.